Pepaya sebenarnya berasal dari Amerika
tropis dan sub tropis yang terdiri dari 4 genus dan 50 jenis. Pepaya memilki
daerah persebaran yang luas terutama pada daerah tropis. Sehingga pepaya
memilki keanekaragaman bentuk, ukuran, mutu serta karakter lainnya (Sa'id,
2002). Berikut ini peta persebaran papaya di dunia.
Salah satu jenis papaya tersebut adalah
papaya gunung. Pepaya gunung atau pepaya mini sebenarnya sudah tidak asing lagi
bagi sebagian masyarakat Indonesia. Tumbuhan pepaya ini masih satu marga dengan
tumbuhan pepaya biasa yang ternyata tumbuh secara liar di kebun-kebun daerah
Pegunungan Dieng Wonosobo. Pepaya ini tumbuh pada dataran tinggi basah mencapai
3000 di atas permukaan laut. Tumbuhan ini berasal dari pegunungan Andes Amerika
Selatan dan hanya terdapat di Argentina, Amerika Selatan dan Indonesia. Di
Indonesia sendiri tumbuhan ini endemik di Dieng Wonosobo, Jawa tengah. Jenis
papaya ini memilki beberapa nama lokal seperti karika, papaya gunung, papaya
mini, serta gedang memedi. Di Negara lain, papaya ini jua memiliki nama yang
berbeda pula seperti mountain papaya dan mountain pawpaw (Inggris, Amerika
Selatan), Bonete (Argentina), Tapaculo, papaya de altura, papayuela (Spanyol). Untuk
klasifikasi dari tumbuhan tersebut yaitu:
Kingdom
: Plantae
Sub
kingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliopphyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub
kelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili
: Caricaceae
Genus : Carica
Spesies
: Carica pubescens Linne & Koch
(Morales and Duque, 1987).
Papaya gunung ini juga
memiliki nama ilmia yang lain yaitu Vasconcellea
cundinamarcensis Hook F (Anonim 2, 2010).
Carica
pubescens Linne & Koch merupakan tanaman yang berbatang
basah dengan tinggi mencapai 10m dan tidak mempunyai lapisan kayu (lignin)
termasuk dalam pohon perdu. Tumbuhan ini mempunyai daun banyak dengan ukuran
bagian-bagian dari tumbuhan tersebut lebih kecil daripada tumbuhan tanaman
biasa (Carica papaya). Bunga jantan
dari tanaman ini memiliki tangkai panjang mencapai 15 cm, sedangkan bunga
betinanya berukuran lebih besar dengan tangkai yang lebih keras dan pendek. Buahnya
berbentuk bulat telur dengan ukuran 6-15 cm x 3-8 cm dengan diameter 3x8 cm dagingnya
keras berwarna kuning-jingga dengan rasa yang asam dan harum. Kulit buah yang pada
buah masih muda berwarna hijau dan bertekstur keras dan akan berubah menjadi
kuning dan empuk setelah masak. Di dalam buah tersebut terdapat biji berwarna
hitam, padat, banyak dan terbungkus oleh sarkotesta yang putih dan berair. Untuk
daunnya bercuping sangat dalam dan tangkainya berwarna hijau gelap dengan urat
daun lebih tebal.
Gambar
2. Morfologi tanaman papaya gunung (C. pubescens Linne & Koch). Bagian dari tumbuhan papaya
gunung yaitu:
a.
daun, b. buah, c. bunga betina, d.
bunga jantan, e. batang,
f. sarkotesta g.
biji papaya gunung (Morales and Duque, 1987).
Menurut Neal (1965) terdapat tiga jenis
pepaya mini/ papaya gunung di Hawai, yaitu:
a.
C.
quercifolia
Merupakan pepaya yang berwarna kuning
keemasan memiliki daun yan besar dengan pinggiran rata atau bercuping 3.
b.
C.
goudotiana Planch and Triana
Merupakan pepaya berwarna kuning, daun
menjari dengan cuping sangat dalam.
c. C. pubescens
Jenis inilah yang disebut dengan pepaya
gunung, dengan kenampakan batang yang tebal, daun bundar besar dengan 5 cuping
yang dalam, setiap cupingnya bersirip.
Papaya gunung ini mengandung berbagai
jenis enzim, vitamin dan
mineral. Kandungan vitamin A dan vitamin
C di dalam buahnya lebih banyak daripada wortel dan jeruk. Buah papaya ini juga kaya pula akan vitamin B
kompleks dan vitamin E. Mengandung enzim papain yang sangat aktif dan memiliki
kemampuan mempercepat proses
pencernaan protein. Buah pepaya ini juga mengandung 4 – 10% gula
dan sangat berair (± 90%).
Tabel
1. Komposisi nutrisi dan vitamin buah dan daun pepaya.
(Rukmana, 1995).
Selain buah, bagian tanaman pepaya
lainnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan mulai sebagai bahan makanan
dan minuman, obat tradisional, pakan ternak, industri penyamakankulit,
kosmetik, dan sebagainya. Bahkan bijinya pun dapat diolah lebih lanjut menjadi
minyak dan tepung (Neal, 1965). Minyak biji pepaya berwarna kuning dan
mengandung asam oleat (71,60%), asam palmita (15,13%), asam linoleat (7,68%),
asam strearat (3,60%), dan asam-asam lemak lainnya dalam prosentase yang
relatif kecil. Substansi lain yang banyak dimanfaatkan dalam dunia industri
adalah papain yang dapat dihasilkan dari buah, batang, ataupun daun papaya
(Dorothy and Hargreaves, 1964).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar