Selasa, 14 Februari 2012

Carica Gunung (Carica pubescens)


Pepaya sebenarnya berasal dari Amerika tropis dan sub tropis yang terdiri dari 4 genus dan 50 jenis. Pepaya memilki daerah persebaran yang luas terutama pada daerah tropis. Sehingga pepaya memilki keanekaragaman bentuk, ukuran, mutu serta karakter lainnya (Sa'id, 2002). Berikut ini peta persebaran papaya di dunia.

Gambar 1. Peta persebaran papaya gunung (C. pubescens Linne & Koch) (Van Balgooy, 1998).

Salah satu jenis papaya tersebut adalah papaya gunung. Pepaya gunung atau pepaya mini sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian masyarakat Indonesia. Tumbuhan pepaya ini masih satu marga dengan tumbuhan pepaya biasa yang ternyata tumbuh secara liar di kebun-kebun daerah Pegunungan Dieng Wonosobo. Pepaya ini tumbuh pada dataran tinggi basah mencapai 3000 di atas permukaan laut. Tumbuhan ini berasal dari pegunungan Andes Amerika Selatan dan hanya terdapat di Argentina, Amerika Selatan dan Indonesia. Di Indonesia sendiri tumbuhan ini endemik di Dieng Wonosobo, Jawa tengah. Jenis papaya ini memilki beberapa nama lokal seperti karika, papaya gunung, papaya mini, serta gedang memedi. Di Negara lain, papaya ini jua memiliki nama yang berbeda pula seperti mountain papaya dan mountain pawpaw (Inggris, Amerika Selatan), Bonete (Argentina), Tapaculo, papaya de altura, papayuela (Spanyol). Untuk klasifikasi dari tumbuhan tersebut yaitu:
Kingdom         : Plantae
Sub kingdom   : Tracheobionta
Divisi               : Magnoliopphyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub kelas         : Dilleniidae
Ordo                : Violales
Famili              : Caricaceae
Genus              : Carica
Spesies            : Carica pubescens Linne & Koch 
(Morales and Duque, 1987).
Papaya gunung ini juga memiliki nama ilmia yang lain yaitu Vasconcellea cundinamarcensis Hook F (Anonim 2, 2010).
Carica pubescens Linne & Koch merupakan tanaman yang berbatang basah dengan tinggi mencapai 10m dan tidak mempunyai lapisan kayu (lignin) termasuk dalam pohon perdu. Tumbuhan ini mempunyai daun banyak dengan ukuran bagian-bagian dari tumbuhan tersebut lebih kecil daripada tumbuhan tanaman biasa (Carica papaya). Bunga jantan dari tanaman ini memiliki tangkai panjang mencapai 15 cm, sedangkan bunga betinanya berukuran lebih besar dengan tangkai yang lebih keras dan pendek. Buahnya berbentuk bulat telur dengan ukuran 6-15 cm x 3-8 cm dengan diameter 3x8 cm dagingnya keras berwarna kuning-jingga dengan rasa yang asam dan harum. Kulit buah yang pada buah masih muda berwarna hijau dan bertekstur keras dan akan berubah menjadi kuning dan empuk setelah masak. Di dalam buah tersebut terdapat biji berwarna hitam, padat, banyak dan terbungkus oleh sarkotesta yang putih dan berair. Untuk daunnya bercuping sangat dalam dan tangkainya berwarna hijau gelap dengan urat daun lebih tebal.
Gambar 2. Morfologi tanaman papaya gunung (C. pubescens Linne & Koch). Bagian dari tumbuhan papaya gunung  yaitu:
a.       daun, b. buah, c. bunga betina, d. bunga jantan, e. batang,
f. sarkotesta g. biji papaya gunung (Morales and Duque, 1987).
Menurut Neal (1965) terdapat tiga jenis pepaya mini/ papaya gunung di Hawai, yaitu:
a.       C. quercifolia
Merupakan pepaya yang berwarna kuning keemasan memiliki daun yan besar dengan pinggiran rata atau bercuping 3.
b.      C. goudotiana Planch and Triana
Merupakan pepaya berwarna kuning, daun menjari dengan cuping sangat dalam.
c.       C. pubescens
Jenis inilah yang disebut dengan pepaya gunung, dengan kenampakan batang yang tebal, daun bundar besar dengan 5 cuping yang dalam, setiap cupingnya bersirip.
Papaya gunung ini mengandung  berbagai  jenis enzim,  vitamin dan mineral.  Kandungan vitamin A dan vitamin C di dalam buahnya lebih banyak daripada wortel dan jeruk.  Buah papaya ini juga kaya pula akan vitamin B kompleks dan vitamin E. Mengandung enzim papain yang sangat aktif dan  memiliki  kemampuan  mempercepat  proses  pencernaan  protein.  Buah pepaya ini juga mengandung 4 – 10% gula dan sangat berair (± 90%).
                            Tabel 1. Komposisi nutrisi dan vitamin buah dan daun pepaya.

(Rukmana, 1995).

Selain buah, bagian tanaman pepaya lainnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan mulai sebagai bahan makanan dan minuman, obat tradisional, pakan ternak, industri penyamakankulit, kosmetik, dan sebagainya. Bahkan bijinya pun dapat diolah lebih lanjut menjadi minyak dan tepung (Neal, 1965). Minyak biji pepaya berwarna kuning dan mengandung asam oleat (71,60%), asam palmita (15,13%), asam linoleat (7,68%), asam strearat (3,60%), dan asam-asam lemak lainnya dalam prosentase yang relatif kecil. Substansi lain yang banyak dimanfaatkan dalam dunia industri adalah papain yang dapat dihasilkan dari buah, batang, ataupun daun papaya (Dorothy and Hargreaves, 1964).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar